PENDIDIKAN PEMBELAAN DIRI
PADJADJARAN INDONESIA
Pada pertengahan Tahun 1968 di Surakarta
(Solo) Jawa Tengah telah berdiri group-group kecil yang mengadakan latihan bela
diri pencak silat. Group-group kecil tersebut dipimpin oleh beberapa orang
pemuda yang berasal dari Jawa Barat yang sedang mengikuti Pendidikan di sekolah
Pendidikan Panitera Pengadilan Negeri, Akademi Maritim Nasional dan
mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi lainnya.
Kemudian pada akhir tahun 1968, diadakan
musyawarah untuk mengadakan suatu ikatan yang tujuannya untuk mengorganisir
latihan pencak silat secara efektif dan terorganisasi dalam suatu wadah yang
materi latihannya / pendidikannya didapat dari berbagai aliran bela diri antara
lain :
Ø Aliran Sabandar
Diberikan
Oleh : R. Azhari A
Kusumahbrata, SH.
Ø Aliran Cikalong
Diberikan
Oleh : O. Eddy Dompas Dwiyana,
B.Sc
Ø Aliran Cimande
Diberikan
Oleh : Ikus Kusnadi
Ø KARATE dan Yudo
Diberikan
Oleh : Asfari dari Solo
I.
Berdirinya PPD-Padjadjaran Indnesia
Pendidikan
Pembelaan Diri Padjadjaran Indonesia didirikan pada tanggal 24 Februari 1969,
bertempat di Surakarta – Jawa Tengah, dan diberi nama “Padjadjaran Surakarta”
(Pendidikan Pembelaan Diri Padjadjaran Surakarta), di bawah naungan Yayasan Padjadjaran
dengan Akta Notaris No. 68, tanggal 28 Oktober 1968. Nama Padjadjaran itu
sendiri diberikan atas restu Bapak Gubernur Jawa Barat pada waktu itu (Bapak
Mashudi).
Dengan
susunan pengurus pertamanya adalah sebagai berikut :
-
Ketua Umum : R. Azhari A.
Kusumahbrata, S.H.
-
Ketua Harian : O. Eddy Dompas Dwiyana,
B.Sc.
-
Ketua Teknik : Ikus Kusnadi
-
Wakil Ketua
Teknik : Asfari
Kepengurusan termaksud berdiri di
Surakarta (Solo).
Oleh karena “Padjadjaran Surakarta”
terus berkembang dengan pesat dan tidak hanya bergerak di Surakarta, akan
tetapi terus berdiri di daerah-daerah di pulau Jawa, sehingga muncullah
“Kongres” yang pertama pada tahun 1970 di Surakarta, yaitu dari tanggal 16 s.d
20 Februari 1970, dan hasilnya sebagai
berikut :
1.
Mengubah nama
“Pendidikan Pembelaan Diri Padjadjaran Surakarta” menjadi “Pendidikan Pembelaan
Diri Padjadjaran Indonesia”, dan ditetapkan sebagai milik bangsa Indonesia.
2.
Dalam tata
organisasi perkembangannya, disahkan Anggaran dasar dan Anggaran Rumahu Tangga,
dengan mengemukakan satu system Organisasi baru yang merupakan Dewan pengurus,
sebagai berikut :
a.
Ditinjau dari
segi organisasi dipimpin oleh ketua umum.
b.
Ditinjau dari
segi teknis pengurus dipimpin oleh ketua dewan ahli / Dewan Pendekar
3.
Susunan dewan
pengurus Pusat ditetapkan sebagai berikut :
a.
O. Eddy Dompas Dwiyana,
B.Sc sebagai ketua umum Dewan Pimpinan Pusat.
b.
R. Azhari A
Kusumahbrata, SH. Sebagai ketua dewan Ahli Pusat
4.
Kepengurusan
pertama berkedudukan di Surakarta (Solo) kemudian pada tanggal 20 Februari
1970, kedudukan dewan Pimpinan Pusat ditetapkan :
a.
Ketua Umum Dewan
Pimpinan Pusat Berkedudukan di Solo, Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 1000
b.
Ketua Umum Dewan
Ahli Pusat Berkedudukan Di Bandung
II.
Pendiri – Pendiri Padjadjaan
1.
R. Azhari A
Kusumahbrata, SH. :
Pendiri Pusat (Ahli III)
2.
O. Eddy Dompas
Dwiyana, B.Sc : Silat (Ahli III)
3.
Ikus Kusnadi :
Silat (Ahli III)
4.
Asfari :
Karate dan Yudo
5.
Katin Atmajani
6.
Ahmad Yani
7.
Sukatno
8.
Marso
9.
Ukra Suryana
10. Oom Lukman
11. Saleh
12. Dirman
III.
Pelajaran Yang Dipakai Di PPD-PI
1.
Silat 3.
Yudo
2.
Karate 4. Yiu Yit Su
IV.
Nama dan Arti Bela Diri
1.
Silat :
Silaturahmi (Persaudaraan)
2.
Karate : Tangan Kosong
3.
Yudo : Jalan Kebenaran
4.
Yiu Yit Su : Patahan
V.
Yang Diutamakan Dalam Masing – Maisng Bela Diri
1.
Silat : Campuran dari semua gerakan
2.
Karate : Mengutamakan Tendangan dan
Pukulan
3.
Yudo : Bantingan
4.
Yiu Yit Su : Kuncian dan Rapatan
VI.
Senjata – Senjata Yang Dipergunakan
1.
Toya 4. Golok
2.
Trisula 5. Pisau
3.
Pedang 6. Keris
VII.
Pendiri Aliran Silat
1.
Aliran Cikalong : R.A Ibrahim Ateng Alimudin
2.
Aliran Sabandar : Mama Kasim (Mama Sabandar)
3.
Aliran Kari : Mama Kari ( dari
Keramat – Jakarta)
4.
Aliran Madi : Mama Madi ( dari
Keramat – Jakarta)
VIII.
Seni Pencak Silat Yang Dipelajari
1.
Tepak Dua : Hitungan 5 (Lima)
2.
Tepak Tiga : Hitungan 4 (Empat)
3.
Tepak Parered : Hitungan 7 (Tujuh)
4.
Gonjring
5.
Demonstrasi
Dan ditambah lagi dengan seni gerak
tanpa irama yang diambil dari jurus silat sedunia yang dikenal dengan nama TGR
(Tunggal, Ganda, Regu)
IX.
Bentuk dan Arti Lambang
a.
Badge
1.
Bentuk Bundaran,
didalamnya bertuliskan “Padjadjaran Indonesia” melambangkan “Perisai
Pertahanan Diri”
2.
Gambar ditengah
dalam bundaran kecil, menggambarkan seseorang yang sedang membanting dan
dibelakangnya gambaur telapak tangan, melambangkan : “Alian yang diikuti adalah gabungan
dari ilmu bela diri dan memperlihatkan ketidakfanatian terhadap suatu aliran /
golongan”
3.
Dan ditengah
bertuliskan “Bela Diri”
b.
Penghormatan
1.
Sikap sempurna,
melambangkan : “Suatu sikap mental yang mengarah pada kebenaran dalam perkataan
(lisan), kebenaran dalam niat (hati), dan kebenaran dalam perbuatan (prilaku)”.
2.
Tangan kanan
membuat pertahanan keatas, dengan ibu jari dan kelingking membuat lingkaran,
serta telunjuk, jari tengah, dan jari manis berdiri tegak, melambangkan : “Bahwa
setiap warga Padjadjaran Indonesia Harus selalu bersatu dalam satu lingkaran
persaudaraan, yang saling membina, saling menyayangi dan saling membimbing,
yang besar/kuat senantiasa melindungi yang kecil/lemah”.
3.
Tangan kiri
mengepal, membuat pertahanan bawah sudut 90 derajat dengan tangan kanan,
melambangkan : “segala tindakan yang benar harus selalu diikuti dengan ketabahan
hati, percaya pada diri sendiri, dan memegang disiplin yang kuat”.
c.
Motto Padjadjaran Indonesia
“Silih Asah
Silih Asih Silih Asuh”
Berarti
: “Antara
warga Padjadjaran Indonesia harus ada sikap untuk saling meningkatkan usaha
mempertinggi ilmu, saling menyayangi, memupuk rasa persaudaraan, serta saling
membimbing menunjukan pada jalan yang benar”.
d.
Kombinasi Tata Warna Pada Lambang Dengan Artinya
1.
Putih : Suci / Kejujuran
2.
Kuning : Kemulyaan
3.
Biru : Ketenangan
4.
Hitam : Keteguhan / Ketabahan
5.
Merah : Berani
J A N J I S I S W
A
Kami Siswa-siswi Perguruan Pendidikan Pembelaan Diri
Padjadjaran Indonesia, Berjanji :
1.
Taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
2.
Menjungjung
tinggi nama baik Perguruan Pendidikan Pembelaan Diri Padjadjaran Indonesia
3.
Menjungjung
Tinggi Sportifitas dan Jiwa Ksatria seorang Pendekar
4.
Mematuhi
peraturan peraturan yang berlaku di lingkungan Perguruan Pendidikan Pembelaan
Diri Padjadjaran Indonesia termasuk aturan-aturan Perguruan.
Saling hormat menghormati antara sesama teman
seperguruan, serta akan taat dan patuh terhadap perintah guru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar